Jumat, 01 Maret 2013

Asrama Inggrisan

Situs Sejarah Banyuwangi : 
Bangunan Inggrisan, Banyuwangi
By: Ann, Ujus, Memet, Tasya, Novi
  • Profil Bangunan Bersejarah “Inggrisan”   
    • 1. Luas Bangunan kurang lebih ½ Ha  
    • 2. Lokasi di tengah kota Banyuwangi, Jl. Diponegoro No. 05 Banyuwangi 
    • 3. Fungsi sebagai  tempat tinggal (Asrama) anggota  KODIM  yang masih aktif sebanyak 22 KK (Kepala Keluarga)  
    • 4. Tahun Pembangunan 1736-1757

  •  Sejarah Terbentuknya Inggrisan
  Inggrisan dibangun oleh rakyat Blambangan pada tahun 1736-1757 saat masa kekuasaan Pangeran Danuningrat (Raja ke 2 Blambangan). Raja Danuningrat adalah kakak kandung dari Agung Wilis. Pada masa itu Inggrisan digunakan sebagai penginapan saudagar Inggris.
  Awalnya, bangunan “Inggrisan” itu bukanlah bernama Inggrisan, melainkan Lodge  yang berarti penginapan. Maka, Taman Blambangan yang berada di depan bangunan Inggrisan masa dulu bernama Tegal Lodge yang berarti ladang yang berada di depan penginapan.
  Tahun 1757 Lodge selesai dibangun, 6 tahun kemudian tepatnya tahun 1763 Inggris datang untuk menjajah tanah Blambangan. Selama 4 tahun Banyuwangi dalam keadaan tidak aman, setelah itu pada tahun 1767 Belanda datang keBanyualit.
  •  Belanda Masuk ke Blambangan
  Pada tahun 1967 Belanda datang ke Banyualit ( Dekat pelabuhan Gintangan, dekat kecamatan Rogojampi).  Sedangkan Bangsa Inggris berada di Tirtoganda. Namun demikian, kedua bangsa yang besar tersebut tidak sampai terjadi perseteruan yang melibatkan kekuatan militer karena bangsa Inggris lebih lama berada di Tirtoganda, otomatis bangsa Inggris lebih akrab dengan rakyat Blambangan.
  Belanda memperebutkan wilayah blambangan yang dibagi menjadi 2 wilayah . Yaitu Barat dan Timur, blambangan sebelah timur meliputi wilayah Jember, Kampung Mandiku, Ambulu dan wilayah barat meliputi Jember, Lumajang, Situbondo dan Bondowoso.
  Setelah Belanda datang tahun 1967 merebutkan suatu wilayah Blambangan pusat (kota) diperebutkan rempah rempahnya oleh kedua bangsa antara Belanda dengan Inggris. Otomatis Inggris yang menang karena lebih akrab dengan rakyat Tirtoganda.
  • Pertukaran Wilayah Jajahan
      Tahun 1811 Sir Thomas Raffles mengutus salah satu staffnya yang bernama Robert Gakensi untuk pergi ke Blambangan guna melihat realisasi  Peter Lussac yang ingin melumpuhkan bumi Blambangan dari Tirtogondo menjadi Kadipaten.
  Tahun 1811 Tirtoganda berubah menjadi Kadipaten, Peter Lussac (bangsawan Belanda) yang ingin meralisasikan perubahan nama itu didampingi oleh Robert Gakensi.
  Tahun itu juga telah diadakan London Converention (Konferensi London) . Isi Konferensi London :
  Inggris bertukar wilayah jajahan bersama Belanda, Belanda mendapatkan wilayah Blambangan, sedangkan Inggris mendapatkan wilayah Singapura dan Malaka.
    Otomatis sejak itu, berangsur-angsur  awalnya Inggrisan tersebut berupa penginapan lalu Inggrisan di ubah menjadi sebuah markas yang sudah mengarah menjadi sebuah tempat militer pada jaman Belanda.
  Sebelum tahun 1942 Inggrisan pernah dijadikan markas oleh bangsa Jepang yang bernama Kanpetai. Kanpetai adalah polisi rahasia Jepang.
  
Inggrisan Sebagai Cagar Budaya
  Setelah kompleks Inggrisan sudah berada di tangan Banyuwangi, sekarang kompleks tersebut sudah dialih fungsikan menjadi Asrama Kodim.Selain menjadi Asrama Kodim Inggrisan juga dijadikan sebagai Cagar Budaya.
   Cagar budaya yang perlu dilin-dungi ini tampak tak terawat. Sedangkan Kodim telah melarang penghuni kompleks Inggrisan untuk merubah sedikitpun struktur bangunan asli dan bersama-sama menjaga keindahan dari Inggrisan.
  Tetapi yang terlihat sekarang, bangunan itu tampak tak terawat, yang di tempati oleh TNI AD terlihat kumuh. Tembok dicorat-coret tanpa ada maksud, atap berlubang, dan masih banyak lagi tempat yang terlihat memprihatinkan. 
Inggrisan Dari Tahun ke Tahun
Pada tahun 1763 - 1811 digunakan sebagai Lodge(penginapan) untuk saudagar Inggris yang datang ke Bumi Blambangan.
Pada tahun 1811 dikuasai oleh Belanda sebagai asrama Perwira.
Pada tahun 1942 dikuasai Jepang sebagai markas Kanpetai.
Tahun 1945 – 1949 digunakan sebagai asrama Batalion Macan Putih, kemudian tahun 1949 – sekarang digunakan sebagai asrama Batalion 510.
Tahun 2009, Pemkab Banyuwangi memberitahukan bahwa tahun ini dicanangkan sebagai tahun Pariwisata dan Inggrisan akan dijadikan sebagai salah satu cagar budaya di Banyuwangi.
Kini, daerah ini sering disebut Kampung Inggris atau Inggrisan karena pernah didiami oleh Warga Negara Inggris. Dan sekarang ditinggali oleh orang – orang yang aktif di KODIM kurang lebih sebanyak 22 KK.

1 komentar:

  1. mbak mau tanya,
    kalo mau cari data valid mengenai sejarah dan data-data lainnya mengenai inggrisan dimana ya?
    saya bingung karena data yang saya temukan selalu berbeda-beda
    terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus